Sejarah PORLASI
Olahraga layar di Indonesia sudah ada sebelum Perang Dunia II, namun
kegiatan Yacht Club di Indonesia masih didominasi oleh orang-orang
Belanda. Beberapa club diantaranya adalah KONINKLIJKJACHT CLUB Batavia ,
Medan , Semarang , Surabaya , Makkassar dan kota lainnya.
Tahun 1952, terbentuk perkumpulan layar yang dipelopori oleh Mayor Laut
Roeseno, WNI keturunan Jerman bersama Laksamana Martadinata, Aziz
Saleh, Abdul Munthalib. Sejak itu berkembang perkumpulan layar Putri
Hijau Medan, PORAS Surabaya, Andi Matalata Makassar, Balikpapan,
Semarang dan kota lainnya. Azis Saleh mempelopori lomba layar "KOPRA
RACE" dalam rangka HUT RI 17 Agustus dan Departemen Perhubungan Laut
dengan eventnya "ENTRE PORT REGATTA". Tahun 1956, terbentuk organisasi
dengan nama Persatuan Olahraga Perairan Indonesia (PEROPI) yang mencakup
cabang olahraga Layar, Dayung, Ski Air, Power Boating dan Selam. PEROPI
berintikan perkumpulan yang ada diseluruh kota di Indonesia . Umumnya
perkumpulan layar di sponsori dan di dukung oleh TNI AL. PEROPI termasuk
salah satu organisasi olahraga yang ikut mendirikan KONI Pusat pada
tanggal 31 Desember 1966. Ketua Umum PEROPI, Laksamana Soedomo,
mengeluarkan surat No. 167/71 tgl. 22 Maret 1977 mengenai peningkatan
cabang-cabang PEROPI menjadi induk organisasi yang otonom dan menjadi
anggota penuh KONI Pusat. Namun hanya Persatuan Ski Air Seluruh
Indonesia (PSASI) yang dapat berdiri sendiri.
Kongres PEROPI II tahun 1977 mengeluarkan SKEP NO. SK/05/VIII/1977
mensyahkan berdirinya Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia
(PORLASI), Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI),
Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) dan Persatuan Power
Boating Indonesia (PERPOBIN). Kongres pertama PORLASI oleh utusan cabang
daerah memilih Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PORLASI, Brigjen TNI
Soepartono Brotosoehendro (bekas Ketua Cabang Layar PEROPI). Penataan
Pengurus Daerah (PENGDA) PORLASI sebagai anggota KONI Daerah adalah
syarat mutlak agar PB. PORLASI diakui sebagai anggota KONI Pusat. Pada
Sidang Paripurna KONI Pusat ke-9 mengakui berdirinya PORLASI melalui SK
No. 1 tahun 1980 tgl. 29 Januari 1980 dan SK KONI Pusat No. 029 tahun
1980 tgl. 15 April 1980 (berlaku surut tanggal 1 April 1980) mengukuhkan
PB. PORLASI sebagai anggota KONI Pusat.
Apa maksud dan tujuan PORLASI?
Mengenalkan layar sebagai olahraga dan rekreasi, dan menampung keinginan
masyarakat untuk berolahraga layar sehingga meningkatkan komunitas dan
prestasi.
Apa saja kegiatan PORLASI?
PORLASI berjalan berdasarkan AD/ART PORLASI, dimana setiap tahun
melaksanakan Konferensi Kerja dan Kongres Nasional setiap 4 tahun.
PORLASI berafiliasi dengan organisasi internasional yang ada,
diantaranya: International Sailing Federation (ISAF), Asian Sailing
Federation (ASAF) dan Class Association (IODA, ILCA, IWA, etc).
PORLASI menyediakan pelatihan bagi Sailor mulai dari tingkat Beginner,
Intermediate dan Advance. Selain itu juga menyediakan pelatihan bagi
Coach dan Race Officer. National Regatta merupakan agenda rutin yang
dilaksanakan 3 kali dalam setahun termasuk Kejuaraan Nasional. Regatta
venue dapat dilaksanakan dimana saja di Indonesia asalkan memenuhi
persyaratan PB. PORLASI. Dengan semakin meningkatnya kompetisi
internasional dikawasan Asia maka PORLASI bersempatan menjadi tuan rumah
penyelenggara beberapa International Event. PORLASI aktif mengirimkan
atlit untuk mengikuti international multi event, seperti; SEA Games,
Asian Games dan Olympic Games. Individual event juga hampir selalu
diikuti, seperti: Asean Optimist, IODA Sailing, Asian Sailing, Asian
Windsurfing, berbagai event di Singapore, Jepang, Hongkong dan Malaysia.
Pendanaan kegiatan PORLASI bersumber dari individual, sponsor, lembaga pemerintah, pemerintah dan KONI.
Bagaimana kegiatan PORLASI berjalan?
PORLASI dijalankan oleh seorang Ketua Umum yang dipilih oleh anggota
PORLASI. PB. PORLASI saat ini membawahi 16 PENGDA PORLASI yang
masing-masing secara struktural membawahi PENGCAB (Pengurus Cabang) dan
Club. Aktivitas Club merupakan ujung tombak untuk menarik minat dan
membina pecinta layar agar aktif disetiap kegiatan PORLASI. Saat ini,
sebanyak ± 350 pelayar yang tercatat sebagai anggota PORLASI. PB.
PORLASI juga memiliki peralatan yang digunakan untuk kegiatan: 1)
Pelatihan "Belajar Berlayar", 2) Lomba Nasional dan 3) Pemusatan Latihan
Nasional.
Kelas apa saja yang populer di Indonesia ?
Kelas yang popular di Indonesia adalah kelas yang cocok dengan kondisi
fisik orang Asia dan dilombakan secara rutin di negara Asia . Olympic
class : Laser Standard (ILCA), Int' 470, Mistral One Design (IWA) dan NP
RS:X (new class). Youth class : Optimist (IODA), Int' 420 dan Laser 4.7
(ILCA). Other class : Enterprise , Fireball, Hobie 16, Race board,
Short board dan Keelboat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar